ISM Code diundangkan didalam SOLAS untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan The Merchant Shipping and Fishing Vessels (Health and Safety at Work) Regulations 1997 (SI 1997 No. 2962) (the Regulations) and the Code of Safe Working Practice for Merchant Seafarers (CoSWP).
Telah dikutip oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak berwenang bahwa sebagian besar kecelakaan dilaut terjadi karena Human Error.
Kecelakaan dilaut dapat dihindari dengan rencana pelatihan yang tepat. Semua kapal yang berlayar memiliki rencana menajemen keselamatan dengan seorang manajer untuk memperhatikannya.
Petugas Keselamatan Kapal (Ship Safety Officer) ditunjuk untuk menjaga kesalamatan sesama awak diatas kapal dan untuk mempromosikan budaya kesalamatan dan mengajarkan kesadaran keselamatan melalui pelatihan dan motivasi.
Jika tidak ada budaya keselamatan dan supervisor diatas kapal, tentunya bisa menjadi situasi berbahaya bagi awak kapal dan muatannya.
Selain itu, jika kapal terlibat dalam kecelakaan, itu juga membahayakan lingkungan laut, dan semakin meningkatkan downtime dan kerugian finasial.
Semua orang menyadari bahwa selama audit (Port State Control), survey kapal, dll. Hal pertama yang diperiksa adalah seberapa aman kapal itu?
Karenanya kru kapal harus memahami pentingnya kapal yang lebih aman dan menanamkan budaya kesadaran keselamatan yang dapat dilakukan lebih baik dengan petugas keselamatan yang berkualifikasi di atas kapal. Di bawah kode Manajemen Keselamatan Internasional (ISM), setiap kapal harus menunjuk petugas keselamatan kapal (SSO) yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan untuk memeriksa masalah-masalah keselamatan penting terkait dengan kapal dan kesehatan awaknya.
Rincian pedoman pelatihan untuk Petugas Keselamatan Kapal disediakan dalam Kode STCW 2010 Tabel A-II / 2 & A-III / 2 dan Kursus Model IMO 3.11 (Investigasi Kecelakaan Laut & Insiden). Menurut kode ISM, petugas keselamatan kapal harus memiliki minimal dua tahun sea service berturut-turut. Dalam kasus kapal tanker, petugas keselamatan harus memiliki enam bulan pengalaman di kapal tanker selain dua tahun sea service berturut-turut. Tanggung jawab untuk posisi petugas keselamatan Kapal biasanya diambil oleh salah satu petugas di atas kapal. Petugas dengan pengalaman yang relevan perlu melakukan Kursus Petugas Keselamatan Kapal sebelum bergabung dengan kapal, yang memungkinkannya untuk mengambil tanggung jawab SSO saat berada di atas kapal.
Merupakan praktik umum untuk tidak menunjuk Nakhoda yang bertindak sebagai petugas keselamatan kapal karena Nakhoda kapal sudah dibebani dengan beberapa tanggung jawab lainnya. Mualim Kapal biasanya dipilih sebagai Petugas Keselamatan dan tanggung jawab diputar secara teratur. Mualim kapal yang ditunjuk harus memiliki kualitas yang diperlukan untuk mengambil tanggung jawab yang diberlakukan sesuai dengan ketentuan peraturan ISM yang relevan. Dia juga harus membantu dalam implementasi yang tepat dari kode ISM di kapal.
Petugas keselamatan kapal berhak untuk mengawasi semua tugas yang terkait dengan keselamatan kapal. Beberapa tugas penting meliputi:
- Untuk mensurvei kapal terkait semua bahaya potensial yang secara langsung mempengaruhi kesehatan dan keselamatan awak kapal
- Mengawasi dan memastikan kepatuhan dengan SMS kapal dan setiap aspeknya termasuk pembaruan dan amandemen yang melibatkan penghubung dengan Master dan perwakilan keselamatan perusahaan
- Mengkoordinasikan langkah-langkah keselamatan yang harus dipertahankan ketika pekerjaan kargo sedang berlangsung dengan bekerja sama perwakilan pelabuhan. Sekali lagi, kepatuhan terhadap SMS penting dalam hal ini
- Menunjukkan kekurangan dalam setiap rencana / tindakan keamanan yang ada dan membawa perubahan dengan mengkomunikasikan hal yang sama kepada Master Untuk melakukan inspeksi keselamatan secara berkala (setidaknya sekali dalam setiap tiga bulan)
- Melaporkan kepada Master tentang ketidaksesuaian dengan SMS termasuk deficiency
- Meningkatkan kesadaran sehubungan dengan keselamatan di atas kapal dan dengan demikian mengambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan keselamatan
- Memastikan kru selalu melakukan pekerjaan mereka dengan sikap sadar keselamatan dan mengetahui semua aspek kode IMS dan peraturan kesehatan dan keselamatan yang relevan
- Memberi pelatihan kepada personel kapal jika perlu sehingga mereka dapat terus improvement dengan semua perbaikan terbaru dan pada saat yang sama memberi tahu mereka tentang segala deficency yang mungkin perlu ditangani
- Untuk menjaga dan menindaklanjuti keluhan para kru terkait dengan kesehatan dan keselamatan
- Untuk memberikan informasi kepada Captain kapal mengenai kekurangan dan untuk menyampaikan ke Nakhoda kapal untuk menghilangkan segala potensi bahaya dari kapal yang dapat menyebabkan kecelakaan.
- Jika terjadi kecelakaan diatas kapal, SSO akan memimpin penyelidikan dan menyiapkan laporan
- Untuk menyimpan semjua catatan kecelakaan besar dan kecil
- Untuk memastikan bahwa semua peralatan yang terkait dengan Kode ISM dan SMS diuji, dipelihara dan dikalibrasi sesuai dengan peruntukkannya
- Untuk menghentikan operasi kapal jika secara langsung mempengaruhi keselamatan awak atau kapal
Petugas keselamatan kapal tidak diharuskan untuk melakukan tugas-tugas yang disebutkan di atas ketika tindakan atau tanggapan darurat dilaksanakan untuk melindungi nyawa atau keselamatan sebuah kapal. Selain itu, ia juga tidak bertanggung jawab atas segala jenis perawatan medis atau pertolongan pertama dalam keadaan darurat.
CABM