Kalau bukan dari kita siapa Lagi ….?
Kalau bukan sekarang kapan lagi …? seiring dengan waktu terus berjalan.
Pasca Gempa lombok yang terjadi tanggal 29 Juli 2018 di daerah Lombok utara dengan sekala 7.0 SR membuat banyak korban jiwa, bangunan amruk, banyak tenda tenda pengungsian yang terlihat di mana mana.,warga resah,panik dan lain-lain. Gempa Bumi tersebut terus terjadi berulang-ulang tampa mengenal waktu dan bergerak menghantam Lombok Barat, pantai utara Lombok Utara dan Lombok Timur.
Pada tanggal 19 Agustus 2018 terjadi lagi gempa skala besar skala 7.0 SR yang sangat besar getarannya dimana posisi pusat gempa tersebut di Timur Laut Lombok Timur yang berkisar 24 km dari pelabuhan kayangan.-Labuahan Lombok Timur. Meraka pun berlari di malam hari mencari tempat -tempat pengungsian yang jauh dari pantai. Warga hanya memikirkan keselamatan jiwa masing masing untuk mencari tmpat tempat yang aman, harta benda sudah tidak terpikirkan pada saat itu karena rasa khawatir yang tinggi akan terjadinya Tsunami. Pada saat itu banyak juga bangunan yang rusak ,retak, ambruk bahkan pelabuhan Kayangan tempat bersandarnya kapal Ferry yang merupakan pelabuhan penghubung antara pulau Lombok dengan pulau Sumbawa terhenti dan semua alat trasportasi via laut lumpuh total.
Pegawai-pegawai ASDP maupun jajarannya mengungsi entah kemana dan pelabuhan pun kosong sama sekali, bahkan pelabuhan Kayangan terlihat jalannya sudah pecah-pecah dan bahkan terlihat akan ambruk, air laut sempat naik di jalanan yang membuat makin panik warga dan lari mengungsi ke daratan yang lebiih tinggi yaitu ke bukit sekitar 7 km dari desa Labuhan Lombok. Banyak warga yang rela mengungsi jauh dan rela meninggalkan kampung halamannya, suasan kampung menjadi sepi bagaikan desa tak bertuan, aktivitas untuk kebutuhan pokokpun sudah tidak ada dan bahkan lumpuh total, semua pasrah dengan gempa tersebut dan menyerahkannya kepada Allah SWT dan menunggu datangnya bantuan dari Orang –orang yang akan peduli tentang nasib mereka.
Dengan terjadinya musibah gempa tersebut, kami Komunitas BPLP Angk 12 bersama dengan kerabat , tetangga sekitar telah sepakat untuk menggalang dana dan ikut ambil bagian dalam gerakan peduli gempa.-Lombok.
Melalui jaringan pribadi whatsapp, kami berdiskusi dengan Bapak Ahmad Jauhari , relawan Lombok Timur, relawan Sekdes Labuhan Lombok, Relawan SMANSA”91 Mataram dan relawan relawan SMANSA’91 yang lain untuk bersama –sama bergerak membantu dan ikut andil digerakan Peduli Gempa.
Pada tanggal 22 Sep 2018 kami membentuk panitia kecil dengan BPLP 12 Makassar dimana bapak Ahmad Jauhari selaku bendahara untuk BPLP 12 Makassar dan saya Capt Yamin (MDC) selaku Ketua Koordinator dari BPLP-12 Makassar untuk gerakan peduli Gempa Lombok .
BPLP-12 Makassar akan berusaha untuk ambil bagian dalam gerakan sosial yang akan datang dan berusaha terus menerus berkesinambungan sebatas kemampuan dari anggota BPLP-12 Makassar sebagai komunitas kecil yang merupakan bagian dari CABM .
BPLP-12 Makassar akan selalu mendukung penuh gerakan sosial dari CABM yang merupakan induk dari komunitas Organisasi yang ada di wadah kami. (BPLP-Angk 12)