Masyarakat yang hendak pulang kampung menggunakan transportasi laut dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, pun diminta untuk menyegerakan perjalanannya.
Kepala Cabang PT Pelni Balikpapan, Yohanes Banne mengatakan, tahun ini jumlah pemudik yang menggunakan kapal Pelni diprediksi akan mengalami peningkatan drastis. “Kalau saya memprediksi akan ada kenaikan penumpang 10 sampai 20 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (16/5) sore.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang kapal lantaran harga tiket pesawat pada tahun ini mengalami kenaikan sangat tajam. “Ya, salah satunya karena itu, adanya kenaikan pada harga tiket pesawat” ungkap pria berkacamata itu.
Yohanes pun menjelaskan, lonjakan penumpang kapal yang hendak mudik akan mulai terjadi pada 21 Mei 2019. “Diperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada 1 Juni 2019,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap agar masyarakat yang hendak mudik tahun ini diminta untuk segera mengurus keberangkatan. Sebab, hal tersebut akan membuat masyarakat bisa mudik dengan aman dan lancar.
“Saya enggak bisa bayangkan di Pelabuhan (Semayang) itu ada beribu-ribu masyarakat saat mudik sebelum lebaran, pasti akan mengganggu kenyamanan,” ujarnya.
Soal harga tiket kapal Pelni, dia mengungkapkan tak akan ada perubahan harga tiket saat mudik dengan sebelum mudik. Sebab, harga tiket kapal Pelni telah mendapatkan subsidi dari pemerintah.
“Harga tiketnya enggak ada yang berubah, masih sama. Ke Surabaya Rp 413 ribu, ke Makassar Rp 212, ke Pare-pare Rp 186 ribu,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tiket yang dijual calo. “Hati-hati pada calo tiket,” kata Yohanes.
Tiket Habis
Secara terpisah, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro menyebutkan, beberapa rute yang tiketnya sudah habis a.l. Makassar ke beberapa kota dan Balikpapan-Surabaya.
Menurut dia, calon penumpang banyak yang membeli jauh-jauh hari. Pelni sebelumnya membuka penjualan tiket mulai 21 April. “Kalau dulu, mereka datang sudah mendekati hari H, dua atau tiga hari sebelum keberangkatan, baru beli,” katanya, Kamis (16/5/2019).
Yahya mengatakan, tiket masih tersedia untuk keberangkatan sebelum H-5. Pelni mengimbau agar calon penumpang membeli tiket jauh sebelum tanggal keberangkatan.
Dia mengemukakan sejak awal tahun ini, jumlah penumpang kapal Pelni secara bulanan naik 38% dari angka bulanan 2018. “Secara umum kami belum menghitung apakah mereka penumpang pesawat yang beralih atau ada layanan yang kami perbaiki.”
Pada Lebaran tahun ini, 26 kapal penumpang dan 46 kapal perintis dengan kapasitas terpasang 47.569 pax per hari.
1,9 Juta Penumpang
Sementara itu, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memperkirakan, jumlah penumpang angkutan laut naik 4,8% selama periode angkutan Lebaran 2019 yang jatuh mulai 21 Mei (H-15) hingga 21 Juni (H+15) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun demikian, Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo mengatakan, prediksi kenaikan itu masih bisa terus berubah.
“Awal masih sekitar 5%. Sekarang masih bervariasi, tergantung lokasinya. [Kami] belum dapat memastikan kenaikannya,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/5/19).
Kemenhub memperkirakan, jumlah penumpang angkutan laut pada Idulfitri kali ini 1,9 juta orang setelah tahun lalu tercatat 1,8 juta orang. Adapun jumlah armada potensial 1.293 unit dengan kapasitas angkut 3,4 juta orang. Saat ini, uji kelaikan dan uji petik kapal masih berlangsung di lapangan.
Ditjen Hubla mengimbau, seluruh kepala kantor kesyahbandaran, kepala kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I hingga Kelas IV dan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I hingga Kelas III untuk mengoptimalkan potensi armada pada daerah masing-masing.
Optimalisasi itu dilakukan terutama pada ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik dan balik, sehingga dapat mengurangi penumpukan penumpang.
(source: dan foto: prokal.co).