BAUBAU (BeritaTrans.com) – Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Baubau, Sulawesi Tenggara fasilitasi Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) bagi 200 nelayan dan pelaut tradisional, kerja sama dengan PIP Makassar dan Dishub Buton Selatan.
Menurut Kepala Kantor UPP Baubau Subagiyo, pihaknya mendukung penuh peningkatan pengetahuan dan wawasan para nelayan di wilayah kerjanya yang pertama kali dilaksanakan.
“Alhamdulillah terlihat antusias nelayan sangat tinggi baik mereka yang sudah berpengalaman banyak dan para nelayan muda,” tutur Subagiyo di Baubau, Jumat (31/8/2018).
Pelaksanaan DPM ini dimulai sejak 27 Agustus dan akan berakhir esok hari (1/9/2018). Seluruh peserta nantinya akan memeroleh Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil dan Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM).
Dalam kesempatan itu, selain dari PIP dan Dishub setempat, Subagiyo juga turut menjadi pembicara di hadapan para nelayan.
Dia mengingatkan pentingnya keselamatan dalam pelayaran tak terkecuali bagi para nelayan dan pelaut tradisional saat berlayar.
“Masih ada nelayan dan pelaut tradisional kita yang belum membiasakan penggunaan jaket pelampung saat berlayar,” tutur Subagiyo.
Padahal jaket pelampung memiliki peran penting dalam mewujudkan keselamatan transportasi terutama pada saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ombak besar dan angin kencang.
Seperti diketahui jumlah nelayan di Buton Selatan mencapai 6.000 orang. Kepala Bidang Transportasi Laut Dishub Buton Selatan Hidayat menyampaikan, dengan terselenggaranya acara ini, nelayan yang selama ini tidak memiliki legalitas dan kompetensi akan terfasilitasi.
“Kalau kecakapan, mereka pasti memiliki, namun legalitasnya belum ada,” kata Hidayat. (omy)