Semarang, 22 Januari 2025
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 74 sekaligus Wisuda Perwira Transportasi Laut atau Perwira Pelayaran Niaga (PPN) ke 100 PIP Semarang. Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) semarang menggelar kuliah umum di Auditorium Balai Mas Pardi
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi bagi para wisudawan dan membawa kerukunan serta kekompakan antar alumni.
Acara ini menghadirkan narasumber dari tiga institusi alumni sekolah pelayaran, yaitu Kolonel Laut (Purn) Daniel Mudji Rahadi SE (KAP3B), Iko Johansyah (CAAIP), dan Capt. Agus Salim, S.M, M.Mar (CABM). Adapun tema yang diangkat dalam acara kuliah umum ini yaitu ”Apakah Pelaut Pekerja Migran dan Motivasi untuk Wisudawan”
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur PIP Semarang, Dr. Ir. Mafrisal, M.T, M,Mar.E menegaskan pentingnya sinergy antar alumni sebagai bentuk kekompakan dalam membangun industri maritim nasional
Dalam kuliah umum ini menekankan hal-hal berikut:
- Karakteristik Pelaut yang Sukses:Â Disiplin, kemampuan beradaptasi, keterampilan komunikasi, dan berpikir kritis.
- Persiapan Karier di Bidang Pelayaran:Â Wisudawan perlu mempersiapkan diri secara fisik, mental, akademis, dan keterampilan komunikasi. Pengorbanan pribadi yang besar diperlukan.
- Peluang Karier yang luas: Wisudawan memiliki beragam jalur karier; pemerintah (PNS, TNI/Polri), BUMN, perusahaan migas, Perusahaan Pertambangan, Perusahaan Pelayaran Nasional maupun International, Marine Konsultan, Crewing Agency, dll
- Pentingnya Soft Skills: Selain hard skills, wisudawan perlu mengembangkan soft skills, termasuk kepercayaan diri, keberanian, dapat dipercaya, kemampuan beradaptasi, komunikasi, optimisme, dan tekad yang kuat.
- Dengan kompetensi profesional yang dimiliki (Certificate of Competency dan Certificate of Proficiency) ditambah dengan Soft skills yg memadai, maka lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran dan Akademi Ilmu Pelayaran yang dikenal sebagai Perwira Pelayaran Niaga (PPN) siap bersaing secara profesional dan didunia Maritim International, bukan sebagai pekerja migran.
Selain itu, dalam diksusi juga membahas tentang Pelaut Indonesia tidak termasuk kategori pekerja migran berdasarkan Konvensi ILO C97 yang ditegaskan dalam Undang-Undang RI No. 6 Tahun 2012 . Namun, ini perlu ditinjau kembali mengingat mereka termasuk dalam Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU No. 18 tahun 2017). Perbedaan ini perlu ditinjau lebih lanjut mengingat konvensi internasional.
Pada intinya ketiga Ketua Alumni Institusi Pelayaran sepakat tidak setuju apabila para Pelaut Perwira Pelayaran Niaga yang merupakan sumber devisa negara dikategorikan sebagai pekerja migran.
Kuliah umum ini memberikan nasihat yang berharga bagi wisudawan, menekankan pentingnya persiapan, beragam peluang karier, pengembangan soft skills, dan perlunya menjaga standar etika dan profesional yang tinggi untuk menjadi Perwira yang unggul dan siap berkontribusi bagi kemajuan maritim Indonesia.
AS05