Makassar, Indonesia – The 3rd International Conference on Maritime Development (ICMaD) 2024 sukses digelar oleh Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar pada Rabu, 09 Oktober 2024 di Makassar. Acara yang diselenggarakan oleh Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Capt Rudy Susanto M.Pd. ini dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Manusia Perhubungan Laut Dr. Ir. Ahmad, M.Mtr., QIA, CFr.A. dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari sektor maritim Indonesia, termasuk Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Indonesia Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc. dan Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan Indonesia Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc. Â
Dengan topik utama Challenges in the Development of Green Shipping and Sustainable Energy Efficiency, dimoderatori Capt Fandi A.S. S.Si.T., M.M., M.Mar, Project Coordinator Marine Transformation di Subholding Pelindo Jasa Maritim – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sebagai praktisi di industri shipping selama 10 tahun di perusahaan Belanda dan 7 tahun di port industry Indonesia, konferensi ini menghadirkan tujuh pembicara utama yang memberikan pandangan serta wawasan mendalam terkait tantangan dan peluang dalam upaya pengembangan green shipping serta efisiensi energi berkelanjutan. Berikut adalah tujuh keynote speaker dalam acara tersebut:
1. Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc.
Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc., Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan Indonesia, yang hadir secara daring melalui Zoom, menyampaikan pemikirannya mengenai pentingnya inovasi technolgy dan sumber daya manusia dalam mendukung pengembangan maritim yang berkelanjutan. Beliau memaparkan tentang The journey Augmented Reality (AR) and Video Reality (VR) since 1990 hingga saat ini, AR in Port Operation, Logistic Warhousing, Delivery Transportation, Maritime and Aviation, AR Maritime Collaboration dan Future AR Development and Research needs dalam menutup Gap antara SDM di Indonesia terhadap implementasi Teknologi AR di Indonesia.
2. Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc.
Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Indonesia, turut hadir secara daring dan membahas peran strategis perhubungan laut dalam menghadapi tantangan lingkungan. Dr Capt Antoni menyampaikan pemaparan tentang kontelasi Indonesia dan tantangannya, disparitas ekonomi Indonesia, konektivitas, logistic cost, kebijakan dan stratgic plan dari kementerian perhubungan, structure policy dalam mendukung green shipping, digitalization pelabuhan dengan Inaportnet, performance, safety and environment dan support pemerintah dengan memulai GHG reduction, implementasi SEEMP, Port decarbonization, emission reduction map dan konsep Eco Port di Indonesia serta konsep dual fuel harbour tug.
3. Prof. Dr. Paul Tae Woo Lee MBA
Prof. Dr. Paul Tae Woo Lee, Direktur Pusat Penelitian Logistik Maritim dan Pulau Perdagangan Bebas, Ocean College, Universitas Zhejiang, Tiongkok. Prof. Paul hadir secara langsung di Makassar, dan memberikan pemaparan tentang Green Shipping vs Technology dengan judul Development Strategy of Green Shipping and Digital Corridors from persepective of Indonesia dengan memaparkan tentang, Green Shipping Corridor Framework, Green Shipping Corridor connecting Asia tp The World, Data and Facts for Implementing GSC, Zero emission ship order number by ship type, Praxis and Ommatidia Approach, Strength and favorable condition fro implementing GSDC in Asia and Indonesia, Potential and Proposed GSC in Asia. And Including Indonesia, GSC Finance, Dual GSDC Strategy. Prof Paul menyampaikan ada dua masalah yaitu tingginya biaya pembuatan kapal spesifikasi zero emission dan green fuel yang lebih mahal. Masalah ini dapat diselesaikan dengan seluruh stakeholder bekerjasama dan terdapat kebijakan insentif dari pemerintah serta melakukan securing terhadap rantai pasok green fuel dan bunkering green fuel di pelabuhan.
4. Prof. Prem Chhetri
Prof. Prem Chhetri dari RMIT University, Melbourne, Australia, yang meskipun hadir secara daring turut berbagi hasil penelitiannya yang berjudul Global Inter-Port Connectivity and Dwell Time Analytics: Current Patterns and Future Directions dengan key remarks dari hasil penelitiannya yaitu meningkatnya kompleksitas rantai pasokan pelabuhan, pentingnya konektivitas antar-pelabuhan dengan jaringan maritim utama yang semakin meningkat, ketergantungan kinerja pelabuhan pada wilayah foreland dan hinterland, risiko keamanan maritim yang meningkat dan potensi gangguan pada rantai komoditas global dan digitalisasi, massifikasi, korporatisasi, militerisasi, dan marginalisasi.
5. Prof. Dr. Ir. I Made Ariana
Prof. Dr. Ir. I Made Ariana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Prof. I Made Ariana hadir secara langsung dan berbagi pandangannya tentang teknologi kelautan yang mendukung pelayaran hijau dengan judul pemaparan Carbon Intensity Indicator Rating Monitoring System Based on AIS to Strenghten SEEMP Implementation. Prof Made Ariana mengajukan konsep monitoring dasboard dengan mengintegrasikan Marine AIS kapal dengan Carbon Intensity Indicator sehingga pemilik kapal dan pemerintah dapat melakukan monitor dan corrective action terhadap carbon yang dihasilkan oleh kapal-kapal untuk green shipping dan sustainable energy efficiency. Â
6. Capt. Agus Salim, S.M, M.Mar
Capt. Agus Salim, S.M, M.Mar seorang expertise marine dari Pensiunan PT Pertamina Hulu Eenergi (PHE) yang juga Ketua Corps Alumni Bumiseram Makassar (CABM), turut hadir membahas pentingnya penerapan FMC (Fuel Management Control) di atas kapal yang mensupport kegiatan operasi marine di lingkungan Pertamina Subholding Upstream untuk Cost Saving dan penurunan Emisi Karbon dengan pemaparan detail tentang, Fuel Control Management Dashboard, Fuel Control Management Implementation (Pra Operation, During Operation dan Post Operation), Optimizing Operational Practice dengan penggunaan Standby Mooring Bouy diarea sekitar Platform , Electric Shore Connection selama kapal terikat di Jetty, dan penggunaan Alternative Fuel (BBM B35, dan Konversi DDF (Dual Diesel Fuel ) di kapal Crew Boat sebagai Pliot Project.
Dengan monitoring penggunaan bahan bakar dengan baik melalui program FMC, Optimizing Operational Practice dan penggunaan Alternative Fuel, Fungsi Marine & Aviation Pertamina SHU dapat memberikan kontribusi terhadap Cost Saving/Cost Avoidance dan penurunan Emisi Karbon.
7. Prof. Dr. Aykut Olcer
Prof. Dr. Aykut Olcer, Kepala Manajemen Energi Maritim dari World Maritime University, Swedia, tidak dapat hadir secara langsung, namun memberikan kontribusi dengan rekaman video yang berisi pandangan tentang strategi global menuju efisiensi energi maritim dan aturan dan polcicy yang telah ditetapkan dalam resolusi IMO.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi industri maritim, serta para pengambil kebijakan, yang saling berbagi dan berdiskusi tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk menghadapi tantangan pengembangan green shipping. Dengan suksesnya penyelenggaraan ICMaD 2024 ini, diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam memperkuat kolaborasi serta mempromosikan inovasi di sektor maritim menuju masa depan yang berkelanjutan.
Link Recording ICMaD 20204: https://www.youtube.com/live/c7JObhBSN4M?si=e9JMRj1dmCk_8j3H